Konsep Sehat
Konsep
sehat dan kesehatan merupakan dua hal yang hampir sama tapi berbeda. Konsep
sehat menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara
bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.
Sementara menurut White (1977), sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang
pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda
suatu penyakit dan kelainan.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) pun mengembangkan defenisi tentang sehat. Pada sebuah publikasi
WHO tahun 1957, konsep sehat didefenisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas
dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan
lingkungan yang dimiliki. Sementara konsep WHO tahun 1974, menyebutkan Sehat
adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam
musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan
“jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah
yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-Nya, dan memelihara serta
mengembangkannya.
Konsep
Sehat Menurut Dimensi, yaitu:
1.
Dimensi Emosi, yaitu dimensi yang meihat dari bagaimana reaksi emosinya seperti
menangis, sedih, bahagia, depresi, optimis. Kesehatan Emosional/Afektif dilihat
dari kemampuan mengenal emosi dan mengekspresikan emosi tersebut secara tepat.
2.
Dimensi Intelektual yaitu dimensi yang melihat bagaimana seseorang berfikir
dilihat dari wawasannya, pemahamannya, alasannya, logika dan pertimbangnnya.
Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran
3.
Dimensi Sosial yaitu dimensi yang melihat dari tingkah laku manusia dalam
kelompok sosial, keluarga dan sesama lainnya serta penerimaan norma sosial dan
pengendalian tingkah laku. Kesehatan Sosial dapat dilihat dari kemampuan untuk
membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang lain, perilaku kehidupan dalam
masyarakat. Kesehatan sosial dapat dilihat juga dari kemampuan untuk memelihara
dan memajukan kehidupan pribadi dan keluarganya sehingga memungkinkan bekerja,
beristirahat dan menikmati hiburan pada waktunya (UU No 9: pasal 3). Kesehatan
sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau
kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan,
status sosial,ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan
menghargai. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana
kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan
papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan
selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
4.
Dimensi Fisik merupakan dimensi yang dapat ditelaah secara langsung atau
memiliki dimensi yang paling nyata. Kesehatan fisik dapat dilihat dari
kemampuan mekanistik dari tubuh. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang
tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara
objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak
mengalami gangguan. Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat
seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar,
rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau,
selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh
berjalan normal.
5.
Dimensi Spiritual dilihat dari kepercayaan dan praktek keagamaan. Kesehatan
spiritual dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam mencapai kedamaian hati.
Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa
syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana
ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa misalnya dilihat dari praktik keagamaan
seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana
seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Sejarah
perkembangan kesehatan mental pertama kali itu pada jaman nenek moyang yang
mengalami gangguan mental seperti halnya homo sapiens sendiri . Mereka
mengalami kecelakaan dan demam yang merusak mental . Jadilah manusia yang
dengan rasa putus asa selalu berusaha buat menjelaskan tentang penyakit mental
. Dengan kesehatan mental ini kita dapat bandingkan dengan mata uang yang
mempunyai dua sisi yang di sisi satunya sakit dan yang di sisi satunya lagi
baik . Di sisi ini dapat dilihat kemungkinan di kedua sisi itu kira kira 50:50.
Perlu
diketahui disini sejarah tercatat melaporkan berbagai macam interpretasi
mengenai penyakit mental dan cara menghilangkannya. Hal ini disebabkan oleh dua
alasan , yaitu (1) Sifat dari masalah yang disebabkan oleh tingkah laku
abnormal membuatnya menjadi merasa ketakutan. (2) Perkembangan semua ilmu
pengetahuan begitu lambat , dan banyak kemajuan yang sangat penting. Pada masa
awal awal orang yang sakit mental dapat dipahami secara seluruh sering
diperlakukan dengan kurang baik. Di jaman prasejarah pun manusia purba sering
kali mengalami gangguan mental baik fisik maupun gangguan gangguan yang baik.
Di jaman prasejarah ini juga terdapat perawatan-perawatan untuk penyakit
gangguan mental yaitu : menggosok, menjilat, mengisap dan memotong.
Sejarah
kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karna
masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati
dan terlihat. Hal ini lebih karna mereka sehari-hari hiduo bersama sehingga
tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental dianggap hal yang biasa bukan
lagi sebagai gangguan.
Pendekatan Kesehatan Mental
a. Orientasi Klasik
Orientasi
ini biasa digunakan dalam dunia kedokteran. pada orientasi ini individu sehat
adalah individu yang tidak mempunyai keluhan tertentu, yang semuanya menimbulkan
perasaan "sakit" atau perasaan "tak sehat", serta
mengganggu efisiensi dan efektifitas kegiatan sehari-hari, yang mencakup fisik
dan mental.
b. Orientasi Penyesuaian Diri
Landasan
orientasi ini menyatakan bahwa manusia pada umumnya adalah makhluk yang sehat
secara mental. Penetuan sehat atau sakit mental dilihat sebagai derajat
kesehatan mental. Menurut orientasi ini, kesehatan mental adalah kondisi
kepribadian individu secara utuh.
c. Orientasi Pengembangan Potensi
Individu
yang sehat mental adalah individu yang dapat dan mampu mengembangkan dan
memamanfaatkan potensi yang ada pada dirinya untuk kegiatan yang positif -
kosntruktif, sehingga dapat meningkatkan kualitas dirinya, yang digunakan dalam
kehidupan sehari - hari.
Teori Kepribadian Sehat
A. Aliran Psikoanalisis
Freud
sebagai pemikir besar abad ke-20 yang turut menentukan cara bagaimana kita
memandang dunia dan diri kita sendiri. Penemuan yang mengakibatkan nama Freud
menjadi mashur adalah psikoanalisa. Sebagai pendiri psikoanalisa, walaupun
psikoanalisa ini berasal dari campur tangan ide-ide Josep Breuer namun istilah
ini diciptakan oleh Freud sendiri dan muncul untuk pertama kali pada tahun
1896. Di sini Freud tidak memberikan suatu batasan dalam arti yang sebenarnya.
Secara agak umum boleh dikatakan bahwa psikonalisa merupakan suatu pandangan
baru tentang manusia pada abad 20-an, dimana ketidaksadaran memainkan peranan
sentral. Pandangan ini mempunyai relevansi praktis, karena dapat digunakan
dalam mengobati pasien-pasien yang mengalami gangguan-gangguan psikis. Teori
psikoanalisa lahir dari praktek dan tidak dari sebaliknya. Seperti yang telah
kita ketahui bersama istilah psikoanalisa walaupun diciptakan Frued sendiri
namun bukanlah murni hasil dari penemuannya sendiri, akan tetapi berkat jasa
dr. Josep Breuer sewaktu Sigmund Freud masih menjadi mahasiswa dan sibuk dengan
persiapan ujian (1880 – 1882).
Secara
skematis Sigmund Freud mengambarkan jiwa sebagai Gunung Es dimana bagian yang
muncul di permukaan air merupakan bagian terkecil yaitu puncak dari Gunung Es
itu yang dalam hal kejiwaan adalah bagian kesadaran (conciousnes), agak di
bawah permukaan adalah bagian pra kesadaran (subconciousness) dan bagian
terbesar terletak di dasar air yang dalam hal kejiwaan merupakan alam
ketidaksadaran (unconciousness). Sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan
mausia dikuasai oleh alam ketidaksadaran dan berbagai kelainan tingkat laku
dapat disebabkan karena faktor-faktor yang terpendam dalam alam ketidaksadaran.
Untuk
mempelajari dan memahami sistem kepribadian manusia, Freud berusaha
mengembangkan model kepribadian yang saling berhubungan dan menimbulkan
ketegangan antara satu dengan yang lainnya. Konflik dasar ketiga sistem
kepribadian tersebut dapat menciptakan energi psikis individu dan memiliki
sistem kerja, sifat serta fungsi yang berbeda. Meskipun demikian antara satu
dengan yang lainnya merupakan satu tim yang saling bekerja sama dalam
mempengaruhi perilaku manusia.
Id
merupakan lapisan psikis yang paling dasariah, kawasan eros dan thanos
berkuasa. Dalam id terdapat naluri-naluri bawaan biologis (seksual dan agresif,
tidak ada pertimbangan akal atau etika dan yang menjadi pertimbangan
kesenangan) serta keinginan-keinginan yang direpresi. Hidup psikis janin
sebelum lahir dan bayi yang baru dilahirkan terdiri dari id saja. Jadi id
sebagai bawaan waktu lahir merupakan bahan dasar bagi pembentukan hidup psikis
lebih lanjut.
Sedangkan
naluri id merupakan prinsip kehidupan yang asli atau pertama, yang oleh Freud
dinamakan prinsip kesenangan, yang tujuannya adalah untuk membebaskan seseorang
dari ketegangan atau mengurangi jumlah ketegangan sehinga menjadi lebih sedikit
dan untuk menekannya sehingga sedapat mungkin menjadi tetap. Ketegangan
dirasakan sebagai penderitaan atau kegerahan sedangkan pertolongan dari
ketegangan dirasakan sebagai kesenangan. Id
tidak
diperintahkan oleh hukum akal atau logika dan tidak memiliki nilai etika
ataupun akhlak. Id hanya didorong oleh satu pertimbangan yaitu mencapai
kepuasan bagi keinginan nalurinya, sesuai dengan prinsip kesenangan.
Ego
merupakan pelaksanaan dari kepribadian, yang mengontrol dan memerintahkan id dan
superego serta memelihara hubungan dengan dunia luar untuk kepentingan seluruh
kepribadian yang keperluannya luas. Jika ego melakukan faal pelaksanaannya
dengan bijaksana akan terdapat keharmonisan dan keselarasan. Kalau ego mengarah
atau menyerahkan kekususannya terlalu banyak kepada id, kepada superego ataupun
kepada dunia luar akan terjadi kejanggalan dan kesadarannya pun tidak teratur.
Superego
merupakan sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai moral bersifat evaluatif
(memberikanbatasan baik dan buruk). Menurut Freud superego merupakan
internalisasi idividu tentang nilai masyarakat, karena pada bagian ini terdapat
nilai moral yang memberiakan batasan baik dan buruk. Dengan kata lain superego
dianggap pula sebagai moral kepribadian. Adapun fungsi pokok dari superego jika
dilihat dari hubungan dengan ketiga aspek kepribadian adalah merintangi
impuls-impuls ego terutama impuls-impuls seksual dan agresif yang pernyataannya
sangat ditentang oleh masyarakat dan mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal
yang moralistis daripada yang realistis serta mengejar kesempurnaan yang
diserap individu dari lingkungannya.
Kepribadian
yang sehat menurut psikoanalisis :
a. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu
jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah.
b. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan
kecemasan, dengan belajar.
c. Mental yang sehat ialah seimbangnya
fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan
pada mentalnya.
e. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan
berbagai dorongan dan keinginan.
B. Aliran Behavioristik
Teori
Behavioristik sering juga disebut sebagai Associatonism Theory terlahir pada
akhir abad ke Sembilan belas, yang dimulai dari langkah pemikiran Ivan P.
Pavlov (1848-1936M). Istilah Behaviorisme lebih dikenal dan gencar dikembangkan
oleh J.B. Watson (1878-1958 M) sehingga dia dikenal sebagai bapak
Behavioristime.
Behavioristik
adalah satu aliran teori psikologi yang materi kajiannya adalah prilaku yag
tidak berhubungan dengan kesadaran atau struktur mental. Menurut Jhon B. Watson
(1913) Behaviorisme merupakan satu cabang ilmu pengetahuan alam yang secara
penuh bersifat eksperimental dan objektif, dengan tujuan untuk meramalkan dan
mengontrol perilaku.
Aliran
behaviorisme mempunyai 3 ciri penting:
1. Menekankan pada respon-respon yang
dikondisikan sebagai elemen dari perilaku
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari
dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme menolak kecenderungan
pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang.
Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku manusia dan perilaku
binatang.
Jadi
menurut Behaviorisme manusia dianggap memberikan respons secara pasif terhadap
stimulus-stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu sistem yang
bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan menganggap manusia
tidak memiliki sikap diri sendiri. Kepribadian yang sehat menurut
behavioristik:
a)
Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan
lingkungannya
b) Bersifat sistematis dan bertindak dengan
dipengaruhi oleh pengalaman
c) Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal,
karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
d)
Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang
obyektif
C. Aliran Humanistik
Pandangan
aliran humanistik tentang kepribadian sehat
Humanistik
mulai muncul sebagai sebuah gerakan
besar psikologi dalam tahun 1950-an. Aliran Humanistik merupakan
konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham
Maslow dan Carl Rogers.
Menurut
aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan
potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan
pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk
belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan
respon individu yang bersifat pasif.
Ciri
dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan
atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu.
Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap
individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk
menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik
menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk
menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak
memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis,
dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui
kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
Asumsi
dasar aliran ini yang membedakan dengan aliran lain adalah perhatian pada makna
kehidupan bahwa manusia bukanlah sekedar pelakon tetapi pencari makna
kehidupan. Aliran ini menganggap setiap orang memiliki kemampuan untuk lebih
baik, memiliki pandangan yang optimistic dan berharap lebih baik.
Individu
memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup,
dan menangani masalah – masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi
yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Setiap
manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,
pengagungan, dan cinta dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive
regard, yang terbagi lagi menjadi 2: yaitu conditional positive regard
(bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).
Perbedaan
Aliran Psikoanalisa, Behavioristik, dan Humanistik tentang Kepribadian Sehat
Kepribadian
yang sehat menurut psikoanalisis :
a) Menurut freud kepribadian yang sehat
yaitu jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah.
b) Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan
kecemasan, dengan belajar.
c) Mental yang sehat ialah seimbangnya
fungsi dari superego terhadap id dan ego.
d) Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan
pada mentalnya.
e) Dapat menyesuaikan keadaan ddengan
berbagai dorongan dan keinginan.
Kepribadian
yang sehat menurut behavioristik:
a) Memberikan respon terhadap faktor dari
luar seperti orang lain dan lingkungannya
b) Bersifat sistematis dan bertindak dengan
dipengaruhi oleh pengalaman
c) Sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal,
karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri
d) Menekankan pada tingkah laku yang dapat
diamati dan menggunakan metode yang obyektif
Kepribadian
yang sehat menurut humanistik adalah individu dituntut untuk mengembangkan
potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan
pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk
belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan
respon individu yang bersifat pasif.
D. Pendapat Allport
Allport
lebih optimistis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan
suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusi, sifat-sifatnya yang tampaknya
bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti di kemukakan, pandangan-pandangan
pribadi dan profesional dari Allport adalah positif, penuh harapan, dan
menyanjung-nyanjung. Karena itu salah satu pendekatan yang berguna terhadap
pemahaman segi pandangan psikologis Allport adalah mengemukakan tema-tema pokok
dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu
berbeda dari apa yang terdapat pada Freud. Allport tidak percaya bahwa
orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan
tak sadar kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi.
Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah
lakumereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka.
Kepribadian-kepribadian
yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa
kanak-kanak. Orang-orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang
dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa
depan. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa
kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali
kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini
memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak. Karena Allport
mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang
sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang
matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar