BAB I
Ilmu
Budaya Dasar sebagai Salah Satu MKDU
A. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
1.
Menurut Herskovits, ilmu
budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
2.
Menurut Andreas Eppink,
ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
3.
Menurut Edward Burnett
Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
4.
Selo Sumarjan dan Soelaeman
soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat
5.
Menurut Sutan Takdir
Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir
6.
Menurut C.Kluckhonhn mengemukakan bahwa ada tujuh
unsur kebudayaan universal, yaitu :
a) Sistem Religi (sistem
kepercayaan)
b) Sistem organisasi kemasyarakatan
c) Sistem pengetahuan
d) Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem-sistem ekonomi
e) Sistem Teknologi dan Peralatan
f) Bahasa dan
g)
Kesenian
7.
Menurut Koentjaraningrat,
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan
belajar.
8.
Menurut Bronislaw
Malinowski, Kebudayaan adalah keseluruhan kehidupan manusia yang integral yang
terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang konsumen, berbagai peraturan
untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia, keyakinan dan
kebiasaan manusia.
9.
R. Linton dalam bukunya
yang berjudul The Cultural background of personality menyatakan bahwa
kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang
unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat
tertentu .
Jadi, dapat disimpulkan
secara sederhana bahwa ilmu budaya dasar adalah ilmu yang memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
B. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1.
Mengusahakan
penajaman dan kepekaat pola pikir kita terhadap lingkungan budaya, sehingga
kita lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama untuk kepentingan
setiap individu.
2.
Memberikan
kesempatan bagi kita semua untuk memperluas wacana tentang berbagai masalah
yang dihadapi manusia maupun berbagai persoalan budaya.
3.
Mengkader
kita untuk menjadi individu yang toleran dan tidak terjerumus dalam sifat kedaerahan,
fanatisme agama, maupun ras atau golongan. Hal ini karena ruang lingkup
pendidikan yang kita rasakan saat ini cenderung membuat setiap manusia
berpandangan sempit, mementingkan golongan dan lain sebagainya.
Kesimpulannya ilmu budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
C. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ada dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua
masalah pokok itu adalah :
·
Berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya.
·
Hakekat
manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan :
1. Manusia dan cinta kasih
·
Kasih
sayang
·
Kemesraan
·
pemujaan
2. Manusia dan Keindahan
·
renungan
·
kehalusan
·
kesarasian
3. Manusia dan Penderitaan
·
rasa
sakit
·
kesyahidan
·
siksaan
·
kesengsaraan
·
neraka
4. Manusia dan Keadilan
·
kejujuran
·
pemulihan
nama baik
·
pembalasan
5. Manusia dan Pandangan hidup
·
cita-cita
·
kebajikan
6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
·
kesadaran
·
pengorbanan
7. Manusia dan kegelisahan
·
keterasingan
·
kesepian
·
ketidakpastian
8. Manusia dan harapan
·
kepercayaan
·
harapan
Manusia dan
Kebudayaan
A. Pengertian
Manusia
Manusia
atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"),
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang
bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan
ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan
penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya.
Sedangkan
berikut ini pengertian manusia menurut para ahli, yaitu:
1.
NICOLAUS
D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
2.
ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
3.
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
4.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
5.
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
6.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
7.
OMAR MOHAMMAD
AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
8.
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
9. PAULA J. C
& JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
B. Pengertian Hakekat Manusia
Hakikat
manusia adalah mahluk tuhan paling sempurna
Hakikat
manusia adalah sebagai berikut ;
a.
individu yang mmiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intlektual.
b.
yang mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
c.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur dapat
diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan
penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau
memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya
aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam
berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand,
mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik
dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam
berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara
tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia
khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan
sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan
menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat
yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut
merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa timur erat kaitannya dengan
rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong
menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi
bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali
persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari
negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu
yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih
banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari
masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas
daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain
merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka
menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang
tergabung dalam ASEAN.
D. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata
budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal,
sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia.
Berikut
ini merupakan pengertian kebudayaan menurut para ahli, yaitu:
1.Prof.Dr.Koentjoroningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
2. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam
hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
3. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa
benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
4.Effat al-Syarqawi
Yang mengartikan kebudayaan sebagai khazanah sejarah
suatu bangsa/masyarakat yang tercermin dalam pengakuan/kesaksiannya dan
nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi
kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari
kontradiksi ruang dan waktu
5.Parsudi Suparlan
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan
lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya
6.Sutan Takdir Alisyahbana
Mengatakan Kebudayaan merupakan manifestasi dari cara
berfikir.
7.Dr.Moh.Hatta
Berpendapat Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu
bangsa
8.Mangunsarkoro
Kebudayaan adalah segala yang merupakan hasil kerja jiwa
manusia dalam arti yang seluas-luasnya
9.Drs.Sidi Gazalba
Kebudayaan adalah cara berfikir dan merasa yang menyatakan
diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk
kesatuan sosial dengan suatu ruang dan suatu waktu.
10.Djojodigono (1958)
Memberikan defenisi mengenai kebudayaan dengan mengatakan
kebudayaan itu adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa dan rasa.
E. Unsur-unsur Kebudayaan
1.
Sistem Bahasa
Bahasa
merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
3.
Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur
budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha
antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui
berbagai kelompok sosial.
4.
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia
selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu
membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog
dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai
suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup
dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan
tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi
merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5.
Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata
pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian
penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian
mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem
perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
6.
Sistem Religi
Koentjaraningrat
menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah
adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib
atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa
manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
7.
Kesenian
Perhatian
ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai
aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan
dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat
unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal
tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan
proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal
tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam
suatu masyarakat.
F. Wujud Kebudayaan
1.
Wujud Gagasan
Budaya
dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam
pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat
diraba atau difoto.
Sistem
gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini
sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung
budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai
hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah
laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem
nilai budaya.
2.
Wujud Perilaku (Aktivitas)
Budaya
dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini
bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh:
Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang
sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam
satu sistem tindakan dan tingkah laku.
3.
Wujud Benda Hasil Budaya
Semua
benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto.
Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh:
bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah
tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain.
Dalam
kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda
hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi.
G. Orientasi Nilai Budaya
Terdapat banyak nilai kehidupan yang
ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti
berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini
memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika
dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai
budaya hampir serupa.
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang
Menentukan Orientasi Nilai
Budaya
Manusia (kerangka Kluckhohn):
·
Hakekat
Hidup
1. Hidup itu buruk
2. Hidup itu baik
3. Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa
berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
4. Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
·
Hakekat
Karya
1. Karya itu untuk menafkahi hidup
2. Karya itu untuk kehormatan.
·
Persepsi Manusia Tentang Waktu
·
Berorientasi hanya kepada masa kini.
Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus
karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja
semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
·
Orientasi masa lalu. Masa lalu
memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai
apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
·
Orientasi masa depan. Manusia yang
futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang
jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai
langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
·
Pandangan
Terhadap Alam
1. Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.
2. Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
3. Manusia berusaha menguasai alam.
·
Hubungan
Manusia Dengan Manusia
1. Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada
sesamanya, barjiwa gotong royong.
2. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh
yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
3. Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
H. Perubahan Kebudayaan
Masyarakat
dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada dua sebab
perubahan
1.
Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya sendiri,misalnya perubahan jumlah dan
komposisi
2.
Sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat.
3.
Adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan
inovasi.
Dalam
masyarakat maju, perubahan kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan
(discovery) dalam bentuk ciptaan baru (inovatiori) dan melalui proses difusi.
Discovery merupakan jenis penemuan baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat
suatu gejala mengenai hubungan dua gejala atau lebih. Invention adalah suatu
penciptaan bentuk baru yang berupa benda (pengetahuan) yang dilakukan melalui
penciptaan dan didasarkan atas pengkom-binasian pengetahuan-pengetahuan yang
sudah ada mengenai benda dan gejala yang dimaksud.
Ada
empat bentuk peristiwa perubahan kebudayaan. Pertama, cultural lag, yaitu
perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan suatu
masyarakat. Dengan kata lain, cultural lag dapat diartikan sebagai bentuk
ketinggalan kebudayaan, yaitu selang waktu antara saat benda itu diperkenalkan
pertama kali dan saat benda itu diterima secara umum sampai masyarakat
menyesuaikan diri terhadap benda tersebut.
Kedua,
cultural survival, yaitu suatu konsep untuk meng-gambarkan suatu praktik yang
telah kehilangan fungsi pentingnya seratus persen, yang tetap hidup, dan
berlaku semata-mata hanya di atas landasan adat-istiadat semata-mata. Jadi,
cultural survival adalah pengertian adanya suatu cara tradisional yang tak
mengalami perubahan sejak dahulu hingga sekarang.
Ketiga,
pertentangan kebudayaan (cultural conflict), yaitu proses pertentangan antara
budaya yang satu dengan budaya yang lain.
Konflik
budaya terjadi akibat terjadinya perbedaan kepercayaan atau keyakinan antara
anggota kebudayaan yang satu dengan yang lainnya.
Keempat,
guncangan kebudayaan (cultural shock), yaitu proses guncangan kebudayaan
sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu kebudayaan ke
kebudayaan lainnya. Ada empat tahap yang membentuk siklus cultural shock,
yaitu: (1) tahap inkubasi, yaitu tahap pengenalan terhadap budaya baru, (2)
tahap kritis, ditandai dengan suatu perasaan dendam; pada saat ini terjadi
korban cultural shock, (3) tahap kesembuhan, yaitu proses melampaui tahap
kedua, hidup dengan damai, dan (4) tahap penyesuaian diri; pada saat ini orang
sudah membanggakan sesuatu yang dilihat dan dirasakan dalam kondisi yang baru
itu; sementara itu rasa cemas dalam dirinya sudah berlalu.
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan
berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati
dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Secara
sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai
perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan
sehari-hari oleh manusia
Di
dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya
walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika
manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
Contoh-Contoh
Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1)
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh:
Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak
permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2)
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh:
Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di
antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya
pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di
masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial
tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan,
bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas
mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri
pula pada setiap individu.
4)
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya
berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)
Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya:
kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu
semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh
lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan
tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Konsep Ilmu
Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah
pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan .
Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu
budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat
dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang
terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar
bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi
kebudayaan:
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia
sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui
pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen
biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam
aspek-aspek kesenian, bahasa,
adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang
Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan:
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun
filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah
cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.
Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan,
Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka
Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang
dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada
konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari
masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman
dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam
kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra
memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur
ekonomi dapat saja mencatat angka-angka. Ada benang merah yang menyatukan
konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur
diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen
kearifan budaya lokal kita didominasi oleh ajaran
Pendekatan kesustraan
Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Ini dikarenakan seni merupakan
ekspresi manusia terhadap sesuatu. Ilmu budaya dasar dinamakan Basic
Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu The Humanities, dan bahasa
latin, Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Maka dari itu
apabila kita mempelajari the humanities maka kita akan menjadi manusia yang
berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata castra berarti
tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam
tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra lebih
mudah untuk berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra merupakan
penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang
berkomunikasi. Filsafat yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta
kasih, kebahagiaan, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar,
karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan
dengan sastra dan seni.
Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian
sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra dan karya sastra, yaitu:
Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang
berhubungan dengan seni sastra.
Teori sastra adalah asas-asas dan
prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan
karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya
dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya
dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sangat
menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Ilmu Budaya
Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan
dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta
bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri
berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan
prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu,
prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu
prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa
aturan apa pun. Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima Komponen Dalam Prosa Lama:
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru:
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau
tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan
moral, pesan atau cerita. Dengan pezicataan lain prosa mempunyai nilai-nilai
yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca
lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca
fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat
mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang
belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca
juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau
mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak
terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu
yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa
kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau
kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan
merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya
bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai
kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan
sendiri.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió)
= I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas
estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk
karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta
ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya,
yaitu:
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan
Adapun alasan-alasan yang Mendasari Penyajian
Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman
hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut
“pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki
salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman
hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan
pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para
mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat
melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.
BAB IV
Manusia Dan
Cinta Kasih
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk
hidup (manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih
terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu
perasaan manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia)
dengan didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa
cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya
menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang
paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan
material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat
berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan
melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya.
Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda, tergantung
individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman yang ia
alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta
memiliki 3 unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan
adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia.
Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan
bahwa seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi.
Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan
seseorang yang dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan
perilaku saling bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih
mendalam.
Cinta Menurut
Ajaran Agama
Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di
jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.
1. Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut,
rela berkorban dan siap melindungi.
2. Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau
cinta yang membara.
3. Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat
sementara, sehingga seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak
orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah
poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua
(lama) tidak diperhatikan lagi).
4. Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku
menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang
telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan cinta buta.
5. Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai
kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak
diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki
lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang.
Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah
cinta terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap sesama
manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.
Cinta Menurut Agama Kristen (Protestan &
Katholik)
1. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim
2:9-10)
2. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat
dan tindakan (1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu
(1 Kor 13:3)
Cinta Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan,
kepuasan terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus
lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan
Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan
sesuai eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
a. Eka pramana ialah makhluk hidup yang hanya
memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
b. Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki
dua aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
c. Tri pramana ialah makhluk hidup yang memiliki
tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.
Cinta menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab
yang diberi judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima
Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang
orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah
cinta, seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha
yang memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan,
nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda
jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.
Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan cinta untuk saling
menghormati, mengasihi, menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan.
Kasih sayang adalah faktor penting dalam suatu
kehidupan. Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar pada kasih
sayang, maka seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya,
cinta terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus didasari oleh
kasih sayang atau belas kasih.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang
artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih
yang telah mendalam. Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria dan wanita
atau suami dan istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.
Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya ‘On Love’
mengatakan, “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu
tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang
mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta
tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam aliran energy cinta tersebut. Malahan
pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu
bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra
atau kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan seseorang dapat
menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat. Dapat dituangkan
dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dsb.
Dalam seni tari berbagai daerah mengenal bentuk
tari kemesraan seperti tari Karonsih dan Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah,
tari Merak dari Jawa Barat. Biasanya seni tari disajikan dalam upacara
pernikahan.
Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap
Tuhan. Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan
manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta
alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia
yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6
rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha
pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.”
Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang
Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan
sungguh maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu
dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia
terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan
situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat
yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh
karena itu, pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan
Tuhannya. Hal itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon
perlindungan,mohon dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas
pecintanya dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan
dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian pahat.
Seni tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan
nama Tuhan atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang Dedari dan Tari
Sangyang Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat Keagamaan. Tarian ini hanya
ditarikan pada upacara agama, tidak boleh ditonton oleh para turis, penontonnya
pun terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak sembarang waktu.
Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk wayang
kulit. Dalang wayang kulit dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam seni musik, banyak didendangkan lagu yang
bersifat mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya
terdapat dalam agama Kristen atau Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan
Agama Buddha pun mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada
lagu yang mengagungkan nama Tuhan.
Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul
akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang
merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa
membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau
musibah.
Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih
sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong
menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan.
Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas
yang berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu
bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll.
Cinta Kasih
Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta
kasih antar orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta
kasih terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar
antara keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih
tidak terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas
adalah cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis seringkali dicampur baurkan
dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Mulai dari pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba atau sementara saja. Cinta kasih erotis
adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih memiliki lebih.
BAB V
Manusia Dan Keindahan
Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang
paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai
akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi
diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan
mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain
itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi
dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu
bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi
sekaligus makhluk sosial.
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi
tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung
kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal
itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan
yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu,
bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain
segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan
lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum”
Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris
diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan
Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni,
alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup
pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala
sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat
berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu
persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari
ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian
menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi
keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat
pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan
perlawanan (contrast).
Hakekat dari
Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah
kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan
(balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah
kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan
menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles
keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu
pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa
keindahan bentuk dan warna
Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan
adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang
sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak
mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai
alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan
kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang
terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo
dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok
besar, yaitu:
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu
bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah
dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan
bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang
intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu
merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas
keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan
objek substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang
menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada
keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini
biasanya disebut sebagai hukum keindahan
Hubungan
Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan
sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan
dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan)
yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan
dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia
sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan,
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai
yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu
yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan
lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu
kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam
seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai
obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia
mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman
keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory)
walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah.
Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak
kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan
kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan
pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya
tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang
yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu
dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan
suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah
diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang
menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang
saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang
sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia
dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari
oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat
berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai
kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai
keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari
segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara
kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan
keindahan, yaitu sebagai berikut:
1) Tata
nilai yang telah usang
2)
Kemerosotan Zaman
3)
Penderitaan Manusia
4)
Keagungan Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar